Rokan Hulu, TempoNews45.com – Anton ST MM dan H. Syafaruddin Poti SH MM resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hulu periode 2025-2030. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama ratusan kepala daerah lainnya.
Usai dilantik, Anton-Poti menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Rokan Hulu yang telah memberikan dukungan dan amanah kepada mereka dalam Pilkada Serentak 27 November 2024. Dalam acara ramah tamah di salah satu hotel di Jakarta, Anton menegaskan bahwa kemenangan mereka adalah hasil kerja keras tim dan kepercayaan rakyat.
“Saya bersama Pak Poti resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Rohul 2025-2030. Ini semua berkat dukungan masyarakat dan kerja keras Tim Koalisi Membangun Negeri. Tanpa mereka, kami tidak mungkin ada di sini,” ungkap Anton.
Acara ramah tamah ini dihadiri tokoh-tokoh penting, termasuk mantan Bupati Rohul H. Suparman, Ketua Koalisi Membangun Negeri Novli Wanda Ade Putra ST MSi, tim sukses, relawan, serta para pendukung Anton-Poti.
Dalam pidatonya, Anton menegaskan komitmennya untuk membangun Rokan Hulu lebih maju dengan fokus utama pada infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami tidak akan mengingkari janji politik. Infrastruktur harus lebih baik, ekonomi masyarakat harus meningkat. Kami siap bekerja keras,” tegasnya.
Anton juga memberikan penghormatan khusus kepada H. Suparman, yang disebutnya sebagai mentor politiknya. “Saat saya ragu, beliau yang mendorong saya maju. Tanpa dukungan beliau dan tim, saya tidak akan sampai di titik ini,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Rohul H. Syafaruddin Poti menyoroti kemenangan luar biasa mereka di Pilkada 2024 dengan perolehan 102 ribu suara, angka tertinggi dalam sejarah Pilkada Rokan Hulu.
“Ini bukan kemenangan biasa. Ini sejarah! Kami akan membalas kepercayaan masyarakat dengan kerja nyata,” tegas Poti.
Dengan resmi dilantik, Anton-Poti kini menghadapi tantangan besar dalam merealisasikan visi dan misi mereka. Rakyat Rokan Hulu menanti bukti, bukan sekadar janji.
(Desrita).
