25 Maret 2025
Riau - Indonesia
BERITA Kampar RIAU

Aktif 24 Jam, Dirikan Lima Pos Pemeriksaan Hewan yang Masuk ke Kampar

Bangkinang – Kabupaten Kampar akan membutuhkan hewan kurban sebanyak lebih kurang 7.000 ekor hewan kurban kerbau, sapi dan kambing.  Saat ini sedang berjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dapat menyebar dengan cepat ke hewan lainnya.

‘’Waspada terhadap merebaknya PMK yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing dan domba, Pemkab mengaktifkan beberapa pos ternak yang masuk pada beberapa jalur ke Kabupaten Kampar.  Pos ini diaktifkan selama 24 jam,’’ jelas Sekda Kampar Drs Yusri MSi saat melakukan peninjauan di pos keamanan hewan di Desa Silam Kecamatan Kuok, Selasa sore (14/6/2022).

Yusri menjelaskan, pendirian pos ternak ini sudah beroperasi dua hari yang lalu yang berada di perbatasan Sumbar Riau di Kecamatan XIII Koto Kampar, Desa Silam Kecamatan Kuok, Kecamatan Tapung Hulu, Kecamatan Kamparkiri dan Kecamatan Tapung Hilir.

Ini sesuai dengan Keputusan menteri Pertanian nomor 242/Kpts/PK.320/M/2022 tentang penetapan daerah wabah penyakit Lumpy Skin Deseas (LSD) di Provinsi Riau dan Kabuoaten Kampar termasuk dari 7 Kabupaten yang tertular.

‘’Menindaklanjuti hal tersebut Pemkab Kampar sudah membentuk Satgas terhadap penyebaran penyakit menular bagi hewan ternak tersebut, salah satu upaya adalah dengan mendirikan pos keamanan yang berisikan personel dari unsur Polri , TNI, BPBD, dokter hewan, Satpol PP, Dinas Perhubungan, camat dan Desa,’’ jelas Sekda Yusri saat peninjauan didampingi  Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar Syahrizal, Kakan Satpol PP Nurbit, Camat Kuok Herman, Kepala Pelaksana BPBD Agustar.

Sekda mengatakan, bahwa persoalan ini harus cepat diaantisipasi, apalagi beberapa pekan lagi a akan melaksanakan hari raya kurban yang tentunya akan membutuhkan banyak pasokan ternak.

Dijelaskan Sekda, penyakit PMK tersebut menyebar dengan cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak.  Infeksi klinis yang terlihat pada hewan yang tertular antara lain demam tinggi hiperselipasi. Sebagian ada lepuh di lidah dan rongga mulut pincang luka dan kaki diakhiri dengan lepasnya kuku pada sapi sulit berdiri dan menular sangat cepat dalam satu kawanan kandang.

Sekda juga mengatakan, bahwa akan melakukan upaya pencegahan di antaranya melakukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan, pelarangan pemasukan ternak dari daerah tertular pemantauan terhadap pemotongan hewan dan sosialisasi penyakit PMK kepada masyarakat oleh semua pihak terkait.

“Mulai hari ini seluruh ternak yang akan masuk ke Kampar dan akan keluar dariKkampar akan kita isolasi dan akan membuatkan tim Satgas berkaitan penularan penyakit menular ini. Tidak ada satu hewan yang lolos dari daerah yang terjangkit yang masuk ke sini kita akan stop semuanya” ujar Sekda

Sekda juga mengatakan bahwa, jika masyarakat masih ingin mengonsumsi daging, tentunya harus mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku, harus waspada konsumsi atau sembelih kerbau, sapi dan kambing yang berasal dari Kabupaten Kampar.(01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *