BANGKINANG – Dinas Pertanian Kabupaten Kampar terus berupaya meningkatkan hasil pertanian dengan berbagai cara. Salah satunya dengan cara pemurnian dan pelepasan varietas.
‘’Kenapa pertanian di Kabupaten Kampar tidak maju-maju, karena mengembangkan varietas yang cocok di wilayah Kabupaten Kampar. Padi dari Jawa belum tentu cocok ditanam di Kampar,’’ jelas Kadis Pertanian Nurilahi Ali melalui Kabid Produksi Suprapto, Selasa (4/7/2023)
Suprapto menambahkan, begitu juga padi dari Sumbar juga belum tentu bisa beradaptasi ditanam di wilayah Kampar. Karena tanah daerah Sumbar lain dengan Kampar, karena di Kampar tanahnya masam. Karena banyak kendalanya.
‘’Varietas Anak Daro ditanam di Kampar belum tentu bisa berhasil. Karena kesesuaian tanahnya belum tentu sama. Daerah kita tanahnya masam, karena itu diperlukan pembenah tanah,’’ jelas Suprapto.
Suprapto menambahkan, tanah pertanian sudah sakit karena diporsir bertahun-tahun, tetapi tanahnya tidak diberi nutrisi.
‘’Di Kabupaten Kampar ada bermacam-macam varietas padi asli kita. Dari jaman Belanda dulu sudah ada. Ada 11 varietas padi yang dicoba dikembangkan,’’ kata Suprapto.
Menurut Suprapto, varietas padi asal Kampar ada bunga macang, kuning, kuning tinggi, coku, coku ondah, sanyo kuning, sanyo putih. Sebanyak 11 varietas padi ini sudah dimurnikan pada 2021. Pada 2022 sudah murni benihnya 11 varietas tersebut. Dari 11 varietas tersebut dimurnikan muncul 224 galur baru.
‘’Galur baru itu, menyimpang dari induknya mempunyai hasil yang bagus. Mempunyai rasa lebih enak, sebanyak 202 itu dikembangkan juga. Dari 224 galur baru tersebut dikembangkan terseleksi sekitar 70 galur baru,’’ jelas Suprapto.
Suprapto menjelaskan, galur baru yang 70 ini, belum didaftarkan ke Kementerian Pertanian. Ini dijadikan asli punya Kampar. Benih disimpan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau. Sewaktu-waktu membutukan benih tersebut bisa dikembangkan dulu baru dilepas oleh Kementerian Pertanian.
‘’Sebanyak 11 varietas padi asal Kampar ini kita sudah ujicoba. Tahun ini tahun terakhir, kita ingin mendapatkan benih, kita daftarkan di Direktorat Perlindungan Varietas Tanaman, dilepas untuk benih unggul nasional yang diakui oleh pemerintah,’’ kata Suprapto.
Suprapto menambahkan, benih akan diuji termasuk beras dan gabahnya diuji dikirim ke Balai Besar Pengujian Tanaman Pangan yang di Suka Mandi Subang, Jawa Barat. Padi yang permurnian ini dilaksanakan di empat kabupaten yakni di Kabupaten Kampar sebagai daerah asal, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti.(01)
‘’