Bangkinang – Dinas Perkebunan,Peternakan dan Kesehatan Hewan kembali mengaktifkan pos cek poin di XII Koto Kampar untuk mengawasi lalu hewan ternak di perbatasan.Hal ini dilakukan untuk mencegah wabah penyakit Antraks menyerang ternak di wilayah Kabupaten Kampar.
Kepala Dinas Perkebunan,Perternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Ali Sabri melalui Kabid Kesehatan Hewan dr Deyus mengatakan, untuk mengantisipasi wabah penyakit Antraks, kembali diaktifkan pos cek poin di XII Koto Kampar. Wabah Antraks ini sudah menyerang ternak di daerah Jogjakarta.
‘’Untuk antisipasi Disbunnak Keswan melakukan berbagai langkah, salah satunya mengaktifkan Kembali pos cek poin di XII Kota Kampar. Ini untuk mengawasi lalu lintas hewan ternak di perbatasan agar wabah penyakit Antraks tidak masuk ke daerah Kabupaten Kampar. Kampar dan Riau belum ada kasus penyakit Antraks ini,’’ jelas Deyus, Ahad (16/7).
Untuk antisipasi, Deyus menambahkan untuk ternak dari luar daerah Riau akan dilalukan pengecekan di posko cek poin.
Deyus mengimbau masyarakat, kalau ada menemukan gejala ternak terserang penyakit Antraks segera melapor ke petugas. Ciri-ciri ternak terserang Antraks ini adalah keluar darah di mulut, hidung, anus, pori-pori, lubang telinga.
‘’Kalau memasukkan ternak dari luar daerah Riau, harus betul-betul dicek. Terutama ternak yang dari Jogjakarta, dan daerah Jawa. Ternak yang diserang penyakit Antraks ini sapi, kambing, dan domba. Tetapi lebih dominan sapi dan kambing,’’ jelas Deyus.
Deyus menjelaskan, Antraks ini disebakan oleh bakteri yang hidup di tanah. Bakteri menghasil spora yang dapat bertahan bertahun-tahun dalam tanah. Penyakit zinosis ini bisa menular kepada hewan dan juga ke manusia.
‘’Daging ternak yang terserang penyakit Antraks ini tidak boleh dikonsumsi.Kalau ada gejala Antraks ini,ternak langsung dikubur dan dibakar,’’ jelas Deyus.***