BANGKINANG – Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar selain meningkatkan produksi di pangan juga meningkatkan produksi di bidang hortikultura. Salah satunya dengan mengembangkan varietas buah durian.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar Nurilahi Ali melalui Kepala Bidang Produksi Suprapto menjelaskan, sudah melepas beberapa varietas buah durian. Sudah dilepas Menteri Pertanian sebagai bibit unggul. Durian Ome Kampar, durian Tembaga, durian Sijantung, dan durian Tiongsu.
‘’Lima bibit durian dari Kampar ini sudah dilepas Menteri Pertanian sebagai bibit unggul durian. Tetapi pengembangan kalah daerah lain. Kita terlalu buming apa yang ada diluar. Kita sibuk dengan durian Montong, Musang King,’’ jelas Suprapto, Senin (12/6/2023).
Suprapto menjelaskan, durian Montong dan Musang King belum cocok di daerah Kampar ini. Mana ada yang bertahan lama.
‘’Kalau durian kita ini tahan puluhan tahun. Berbuah terus. Maka kita harus mengembangkan durian asli Kampar sendiri,’’ tegas Suprapto.
Menurut Suprapto, bibit durian Kampar sudah dilepas oleh Menteri Pertanian, dan mempunyai aroma bagus, warna bagus dan rasanya yang enak. Tetapi kalah keren saja dari durian Musang King dan Montong.
‘’Kita ada durian Jantung, Ome Kampar. Durian Ome Kampar ini kuningnya bagus. Untuk bibit durian unggulan dari Kampar bisa dibeli tempat penjualan bibit di Danau Bingkuan. Banyak yang menjual bibit durian Kampar ini,’’ kata Suprapto.
Suprapto menjelaskan, banyak dari kabupaten lain seperti Siak dan Bengkalis banyak membeli bibit durian Kampar ini.
‘’Kelemahan kita tidak mengembangkan bibit durian Kampar ini. Bibit durian Kampar ini sudah dikawinkan. Sebanyak 28 orang penangkar durian Kampar ini sudah profesional. Sudah menghasilkan ribuan bibit durian Kampar setiap tahunnya,’’ tegas Suprapto.
Suprapto menyarankan kepada masyarakat jangan terlalu fokus rumitnya suatui varietas di luar, tetapi pilih lah varietas yang sesuai daerah sendiri.
‘’Kita lihat Sumbar tidak tertarik dengan durian Matahari atau durian Montong atau Musang King. Mereka mengambangkan durian lokalnya, walaupun buahnya kecil-kecil. Karena durian lokal ini beradaptasinya senang. Artinya tanam saja, tumbuh dan besar, dan biar saja,’’ jelas Suprapto.
Suprapto menjelaskan, kalau durian seperti Montong dan Musang King ini hanya berbuah pada tahun kedua dan ketiga saja. Akan mati secara perlahan-lahan.
‘’Harapan saya kepada masyarakat, gemari tanaman daerah kita, karena kita sendiri yang akan mengembangkan daerah kita. Durian Tembaga itu asli Kampar, kita sendiri harus berani mengatakan bahwa itu bagus,’’ jelasnya.(01)