BANGKINANG – Honor insentif Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Kabupaten Kampar cair sebelum lebaran Idulfitri 1444.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar H Ahmad Fadhli SH MM, Kamis (27/4)
Ahmad Fadhli menjelaskan, honor insentif yang cair sebelum lebaran Idulfitri ini tidak saja Guru MDTA, melainkan juga Guru Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).
“Jumlah keseluruhannya sebanyak 3.600 guru. Dari 3.600 guru ini, terdiri dari guru MDTA sebanyak 2.889 orang, RA 162 orang, MI 91 orang, MTs 323 orang dan MA sebanyak 135 orang,” jelas Ahmad Fadhli
Ahmad Fadhli mengatakan, dengan Surat Edaran yang ditandatangani oleh Bapak Kakan Kemenag Kampar pada tanggal 09 Mei 2021, Nomor : 1060 tahun 2021, tentang larangan pungutan/pemotongan dan insentif Guru PDTA, RA, MI, MTs, MA dan Pondok Pesantren di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar.
“Kita menekankan bahwa dilarang adanya iuran, pungutan, pemotongan dan lain sebagainya dalam bentuk apapun terhadap guru PDTA, RA, MI, MTs, MA dan Pondok Pesantren,” jelas Ahmad Fadhli.
Ahmad Fadhli menambahkan, jika ada yang menemukan indikasi pelanggaran agar dapat melaporkannya kepada pihak berwajib atau pihak berwenang lainnya (Kementerian Agama Kab. Kampar dan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kampar).
“Kita khususnya di Kemenag Kampar tidak pernah meminta iuran atau ucapan terima kasih atas pencairan ini,” jelasnya.
Ahmad Fadhli menambahkan, jika ada oknum yang mengatasnamakan Kemenag atau menjual-jual nama Kemenag, dalam meminta iuran atau yang lainnya, dalam pencairan dana insentif ini.
“Jika ada yang menemukan indikasi tersebut, silahkan laporkan kepada pihak yang berwajib atau ke Kemenag,” jelas Fadhli.(01)
